Andai saja aku dikurnia suatu yang namanya
mesin pengundur masa.
Teringin sekali.
Undur pada waktunya dulu
sebelumnya sekarang
yang mana sama-sama diam
yang mana hanya gerak anggota badan jadi perbualan
kau salute aku sambil mengangkat kening
mulut rapat terkatup
tiada bunyi.
Cuma hati petah membalas kata.
Ingin sekali aku undur pada masanya dulu
agar masing-masing suarakan apa yang masing-masing rasa
bukan hanyut hanya mengikut
petah bicara manusia lain.
No comments:
Post a Comment