Kalau dulu bendanya yang satu ini dilarang
bukan saja dulu sampai sekarang pun.
Itu, tiket kematian.
Pembuka kepada segala lemah anggota pernafasan.
"Eh, kau rupanya."
Itu tadi ada yang menegur
saat ketemu tanpa rancang.
Yang kini, putungnya di tangan
asap berkepul bebas di udara.
Aku diam termangu tiada kata.
Cuma hati berbisik, oh ya. Kini sudah 18 tahun.
 
 
No comments:
Post a Comment